bisnis tiket pesawat

Minggu, 31 Oktober 2010

Misteri Gunung Berapi

Misteri Merapi!! Selamat Datang Nafsu Angkara Murka dan Selamat Jalan Kebenaran. wow!! masa sih segitunya.. kkkkkk.. ya namanya wong bodoh mau tulis apa az bebas dunk, entah tulisannya bermakna atau tidak semua kembali kepada masing masing pembaca entu juga kalau mau membaca kalau gak ya gak apa.. hehehehe.. namanya juga cuma curahan isi hati sekenanya az.. waakakakkk..
Gunung Merapi.. sungguh selalu diliputi oleh sebuah misteri besar, sebagaimana perlambang GUNUNG adalah MISTERI dalam KEHIDUPAN.. demikian juga dengan Gunung Merapi yang penuh dengan Misteri Nusantara, Wedhus Gembel dari Merapi yang begitu terkenal dahsyat dengan hawa panasnya yang membakar tertiup arah angin kemana pergi menyambar habis hanya meninggalkan puing puing penderitaan dan tangis kesedihan bagi para korbannya..
Wedhus Gembel, Awan Panas, Api Membakar, Selamat datang Nafsu Angkara Murka yang Membara meninggalkan kesedihan, jerit tangis si kecil dan puing puing keruntuhan tersisa.. waaakakakkkk.. Selamat datang Nafsu Angkara Murka yang Membara dikau berhasil sudah mengatasi segala Ajaran Kebaikan dan Kebenaran, sehingga dikau akan berkibar berjaya di Nusantara yang dirundung malang..
Jika menurut si bodoh dan tolol banyak omong kosong alias si botol kosong ini sesungguhnya sosok yang baru kau hancurkan dan kalahkan adalah gambaran SEMAR tokoh Pamomong Nusantara dengan segala Ajaran Kebaikan dan Kebenaran Mendidik Manusia manusia yang Berbudi Pekerti Luhur, Ojo Dumeh Ojo Gumunan Eling lan Waspodo karo Gusti ALLAH.. yayaya.. ajaran KEBENARAN yang selalu digaung gaung oleh seluruh agama dan kepercayaan yang ada di muka bumi..
Selamat datang NAFSU ANGKARA MURKA MEMBARA dan Selamat Tinggal Kebenaran Hati Nurani, kala API ANGKARA MURKA membakar ditiup ANGIN KESERAKAHAN merajalela menghancurkan dan melumat benih benih kebaikan dan kebenaran, maka semua misteri akan terungkap dengan lebih jelas.. kala kedepan.. kala esok.. ketika HATI NURANI MANUSIA semakin TERTUTUP.. maka saya hanya berucap SELAMAT DATANG NAFSU ANGKARA MURKA dan Terkuburlah Hati Nurani di Tempat yang paling DALAM..
Weleh weleh si Botol Kosong ngomong apa sekenanya sendiri saja.. wkwkwkkkk.. yayaya, bagi para sahabat yang mengerti dengan segala simbol dan makna yang terkandung, mari kita semakin merekatkan diri, bertambah Eling lan Waspodo untuk menghadapi hari hari yang mungkin akan semakin sulit.. mari terus kita murnikan penyembahan dan CINTA kita kepada ALLAH.. karena kala tiba saat gelap itu berlalu maka sinar sang surya akan merebak menyingkap kegelapan, seperti perpatah ibu Kartini.. HABIS GELAP TERBITLAH TERANG..
Hehehehe.. semua tulisan ini jangan dianggap sebuah tulisan yang nyata hanyalah jeritan hati orang bodoh dan tolol yang tiada arti dan makna, silahkan renungkan dan kembalikan kepada diri masing masing semoga semua tidak terjadi di masa depan, semoga akan segera tiba masa Kebenaran dan Kebaikan Keluar sebagai Pemenang mengalahkan Nafsu Angkara Murka Membara.. semoga.. semoga.. dan tetap berharap semoga masa masa semakin sulit ke depan ini tidak akan terjadi, yayaya, semua akan bertambah sulit, semoga itu tidak terjadi, walau saya tetap hanya bisa berkata Selamat Datang Nafsu Angkara Murka dan Selamat Jalan Kebenaran..

Selasa, 26 Oktober 2010

persahatan

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancu